Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (ist)
Banyuwangi – Potensi tambang emas Tumpang Pitu tetap menjadi isu seksi. Saat hadir di dialog publik KOnfercab ke XVII PMII Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas pun menjelaskan secara blak-blakan.
Anas yang terpilih pun ‘digugat’ karena membiarkan investor melakukan ekplorasi di Gunung Tumpang Pitu yang diyakini potensi emasnya terbesar setelah tambang Freeport itu.
Bupati Anas pun menjelaskan panjang lebar terkait izin penambangan yang sudah keluar dua tahun sebelum dirinya terpilih menjadi bupati.
“Dan ini saya tidak bisa membatalkan itu. Solusinya adalah saya mencoba re-negosiasi dengan mereka dengan meminta penyertaan saham bagi pemkab golden share 10 persen,” kata Anas di dialog publik dengan tema “Berdikari Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk NKRI” di Hotel Ikhtiar Surya, Jumat (17/1/2014).
Upaya yang ditempuhnya itu demi kesejahteraan masyarakat Banyuwangi yang tak sekedar menjadi penonton nantinya. “Upaya renegoisasi yang bisa memberi manfaat kepada rakyat Banyuwang. Kita lihat Teluk Buyat. Meski ditentang toh tetap jalan tambangnya,” ujar Anas.
Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi telah melakukan konsultasi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK ) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar golden share ini tidak menjadi masalah hukum di masa mendatang.
Langkah konsultasi itu ditempuh karena dirinya mengkhawatirkan secara administrasi Pemkab Banyuwangi salah dan bisa menjadi masalah hukum pidana. “Landasan payung hukumnya harus jelas agar tidak ada masalah,” katanya.